Rabu, 29 Juni 2011

Puskesmas Terapung Optimistis Capai Target Pelayanan Enam Bulan, 5.320 Pasien Dilayani

Puskesmas Terapung Mook Manaar Bulatn berkomitmen bekerja sesuai target dalam pelayanan kesehatan warga di sepanjang jalur Sungai Mahakam. Dari target pada  2011 sebanyak 9 ribu pasien, sudah tercapai hampir 60 persen  hingga akhir Juni.
“Hingga kini sudah terlayani 5.320 pasien. Jadi  sisa  target tersebut optimistis akan tercapai,” kata Pelaksana tugas Kepala Puskesmas Terapung Mook Manaar Bulatn Ristiyono S KM, Selasa (28/6). Ia mengatakan, bukan  banyaknya warga yang datang berobat yang diharapkan, melainkan jumlah yang semakin sedikit.  “Jika semakin sedikit warga yang datang berobat, tentu taraf kesehatan warga semakin membaik, hal tersebutlah yang ingin kita capai,” kata Ristiyono.
Ia menjelaskan, pelayanan kesehatan di Puskesmas Terapung juga untuk mewujudkan unit pelayanan kesehatan unggulan dan inovatif guna terciptanya masyarakat sehat pesisir Mahakam. Program pelayanan di Puskesmas Terapung murni ide dari Bupati Kubar Ismail Thomas SH M Si dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang baik, merata, dan bermutu bagi masyarakat pesisir Sungai Makaham. Khususnya yang jauh dari rumah sakit.
Dijelaskan Ristiyono, Puskesmas Terapung tidak semata-mata hanya sebagai tempat masyarakat berobat, namun di Puskesmas Terapung juga dilakukan penyuluhan kesehatan, penyuluhan prilaku hidup sehat, Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah-sekolah, penyuluhan makanan yang bergizi, penyuluhan keluarga berencana (KB) dan pelayanan KB, serta khitanan, maupun konsultasi kesehatan.
Pelayanan dengan dokter spesialis juga tetap dilakukan dua bulan sekali. Jadi dalam setahun minimal enam kali dilakukan pelayanan dengan dokter spesialis di kecamatan-kecamatan. Dokter spesialis yang dibawa ke daerah tersebut berdasarkan spesifikasi penyakit apa yang banyak ditemukan ketika pelayanan dilakukan.
“Untuk diketahui, laboratorium Puskesmas Terapung mulai tahun 2011 sudah dilengkapi peralatan yang lebih canggih untuk mendeteksi pasien yang diduga mengidap Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan tifus,” kata Ristiyono.
Selain itu Ristiyono juga menjelaskan dengan adanya alat itu, masyarakat pesisir sungai yang jauh dari RSUD tidak perlu lagi datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih lanjut. Pasien cukup diperiksa di Puskesmas Terapung.

Mantapkan Persiapan Tuan Rumah HUT Koperasi 2011

Semua panitia terus mengevaluasi dan memantapkan kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Koperasi tingkat Kaltim, di mana  Kubar sebagai tuan rumah. Hal tersebut dikatakan Bupati Kubar Ismail Thomas SH MSi  saat memimpin rapat persiapan HUT ke-64 Koperasi di Ruang Diklat Lantai 3 Kantor Sekretariat Kabupaten, Selasa (28/6).
Bupati meminta panitia terus berkoordinasi untuk merancang sekaligus menyediakan keperluan jauh-jauh hari sebelumnya. “Untuk itu  masing-masing seksi  harus  bekerja semaksimal dan profesional. Sebab, Kubar dipercaya oleh Gubernur Kaltim H Awang Faraouk Ishak  sebagai tuan rumah. Tentunya diharapkan kepercayaan tersebut bisa kita laksanakan dengan sebaik- baiknya, “ harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris Kubar (Plh Sekkab) Kubar Drs Aminuddin MM menambahkan, ada beberapa latar belakang Kubar dipercayakan sebagai tuan rumah HUT ke-64 Koperasi. Di antaranya karena Kubar mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Penggerak Koperasi. Juga  sebagai pendorong Koperasi dan UKM.
Yuyun Diah Setiorini S STP selaku Sekretaris 1 Kepanitiaan HUT ke-64 Koperasi menerangkan, rangkaian acara dimulai dari tanggal 28 Juli 2011 berupa sosialisasi penambahan dan pengembangan pemberdayaan KUKM di wilayah perbatasan. Kemudian, rakor karet dan temu solusi.
Selanjutnya, pelaksanaan program  pembiayaan bagi koperasi penerima dana bergulir di Kubar. Kegiatan hari H, dilaksanakan pada 30 Juli 2011 dengan  penyerahan bantuan perkuatan permodalan dari Bupati Kubar, penyerahan bantuan komputer bagi koperasi berprestasi oleh Gubernur Kaltim, dan kegiatan  sebagainya. “Lokasi kegiatan berpindah dari depan halaman Kantor Bupati ke halaman 12 kantor yang akan segera diresmikan, “ katanya.
Peringatan tersebut diisi  berbagai macam kegiatan baik yang dilakukan Diperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim maupun Disperindagkop Kubar.  “Rencananya diisi peresmian 12 gedung perkantoran Pemkab Kubar. Berikutnya, digelar pameran produk hasil koperasi dan UKM,” terangnya. Tidak hanya itu, diberikan juga penghargaan bagi pelaku koperasi, koperasi terbaik, juga dibidang industri dan UKM. Penyerahan bantuan komputer bagi koperasi beprestasi oleh Gubernur Kaltim. Kemudian penyerahaan penghargaan terhadap pemenang lomba desain batik khas Kubar dan launching (peluncuran) batik Kubar. Serta penyerahan secara simbolis bantuan 2 speed dan 4 unit mobil koperasi.

Selasa, 28 Juni 2011

Mobil Layanan Administrasi Kependudukan Diluncurkan

Untuk menjangkau masyarakat di kampung-kampung  terpencil, Pemkab Kubar menyiapkan mobil pelayanan administrasi kependudukan. Asisten III Sekretaris Kabupaten Kubar Abed Nego mengatakan, mobil ini direncanakan dioperasikan pada 2011 ini. Tujuannya, memudahkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) membidik layanan pembuatan pelayanan administrasi kependudukan. Seperti, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran.
“Mobil Pelayanan Administrasi Kependudukan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan sasaran kawasan-kawasan yang pinggiran,” katanya. Perangkat mobil sudah ada, tinggal mengatur program dan biaya operasional.
Abed Nego menambahkan,  pelayanan itu untuk masyarakat secara periodik di  empat kecamatan, yakni Kecamatan  Melak, Sekolaq Darat, Barong Tongkok, dan Linggang Bigung. “Bahkan kalau jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kubar-Samarinda bagus, ya tidak mustahil pelayanan ini sampai ke Kecamatan Bongan dan kecamatan lainnya,” katanya.
Abed Nego mengatakan, daerah-daerah yang masyarakatnya sulit datang ke kantor, dilayani dengan mobil ini. “Adapun penduduk yang memang perlu layanan mobil, misalnya para petani, serta para orangtua yang tidak mungkin harus ke kantor kecamatan hanya untuk mengurus KTP. Jika nanti layanan mobil KTP itu berjalan, setiap kecamatan akan digilir dan dibuatkan jadwal," ujarnya.
Jumlah petugas mobil 4 orang, yakni satu sopir dan tiga orang petugas pelayanan. Satu atau dua user pelayanan berupa PC atau laptop, satu unit latar belakang untuk foto, kamera dan satu genset. Soal biaya pembuatan administrasi, apa ada kenaikan atau tidak, Abed Nego menegaskan, biaya dan syarat tidak berubah.
”Pelayanan mobil ini, seperti pelayan jemput bola yang luar biasa. Biaya tidak berubah, masyarakat hanya menyiapkan persyaratan di tempat, kita akan layani ditempat. Hasilnya nanti langsung dintar di tempat tanpa biaya tambahan. ”Untuk itu diharapkan seluruh masyarakat betul-betul bisa memanfaatkan program ini, sehingga tidak ada alasan tidak punya dokumen kependudukan,” katanya.

Senin, 27 Juni 2011

“Repelita” Kutai Barat 2011-2016

STRATEGI: (1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur. (2) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM berbasis kampung dan RT. (3) Memberantas kemiskinan berbasis kampung dan RT. (4) Meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan warga berbasis kampung dan RT. (5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan PAD. (6) Meningkatkan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan berbasis kampung dan RT. (7) Meningkatkan kualitas pelayanan publik pemerintahan lokal: good local governance dan clean local government secara transparan. (8) Meningkatkan penelitian dan pengembangan kebudayaan dan sejarah daerah oleh Lembaga Riset Lokal untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.  
KEBIJAKAN: (1) Perbandingan anggaran bidang infrastruktur dan SDM adalah 50% : 50%. (2) APBD meningkat rata-rata Rp 2 - 2,5 triliun per tahun. (3) Peningkatan PAD rata-rata 5 - 8% per tahun. (4) Peningkatan APBD Pendidikan (20%) dan Kesehatan (15%). (5) Peningkatan pemerataan hasil pembangunan rata-rata 5 - 10%, yang dikombinasikan dengan pertumbuhan ekonomi antara 8-10% per tahun. (6) Mengurangi penduduk miskin dari 14% menjadi di bawah 5%. (7) Peningkatan pelayanan pemerintah yang mudah, murah, ramah, tepat, cepat dan profesional. Rata-rata 80% per tahun. (Pelayanan Publik yang Pro-Kesejahteraan untuk semua). (8) Peningkatan lapangan kerja baru rata-rata 100 lapangan kerja per tahun.
PROGRAM PRIORITAS: (1) Peningkatan pembangunan sarana/prasarana infrastruktur yang adil dan merata se-Kubar. (2) Peningkatan pengembangan mutu SDM: pendidikan, kesehatan, (peran perempuan, kesejahteraan sosial, agama, pemuda dan olah raga, masyarakat adat, komunitas seni-budaya). (3) Peningkatan pemberantasan kemiskinan melalui pengembangan ekonomi kerak-yatan: UBK, Koperasi, UKM, Serangan langsung terhadap Rumah Tangga Sasaran (RTS) Jamkesmas dan RTS Raskin. (4) Peningkatan kinerja dan pelayanan pemerintah yang tertib, terarah dan terukur. (5) Peningkatan pemeliharaan hubungan harmonis umat Beragama, suku-bangsa dan golongan;  dan hubungan yang semakin kondusif antara: eksekutif, legislatif dan yudikatif. (6) Peningkatan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (7) Peningkatan perlindungan sumberdaya alam (SDA) berbasis pelestarian ling-kungan hidup di semua kampung. (8) Peningkatan penelitian, pengembangan dan pemberdayaan kebudayaan daerah oleh lembaga riset lokal dalam kerjasama dengan Bappeda Kubar.
PROGRAM PRO-KESEJAHTERAAN WARGA: (1) Program Asuransi 5 Milyar (Sudah dianggarkan dalam APBD 2011). (2) Pembangunan asrama pelajar dan fasilitasnya di 21 ibukota kecamatan se-Kubar. (3) Fasilitasi pembangunan WC/MCK bagi 50 persen rumah tangga se-Kubar. (4) Fasilitasi pembangunan rumah layak huni di 238 kampung se-Kubar. (5) Fasilitasi subsidi pupuk se-Kubar. (6) Stabilisasi harga karet. (7) Pembangunan listrik 6 mega watt tahun 2011. (8) Pembangunan listrik 14 mega watt tahun 2012. (9) Semenisasi jalan dan gang di 238 kampung se-Kubar. (10) Perbaikan dan perawatan jalan dan jembatan antarkampung dan kecamatan se-Kubar. (10) Pendanaan dan pemberdayaan lanjutan Kelompok UBK, KOPERASI dan UKM se-Kubar. (11) Program ADK Rp 150 juta per tahun (sesuai kemampuan APBD Kubar). (12) Persiapan dan Pematangan Pemekaran Berdirinya Kabupaten Mahakam Ulu. (13) Peningkatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Pedesaan (PNPM-MP). (14) Pembangunan Irigasi Rapak Oros dan Rawa Metau sebagai Lumbung Padi Kubar. (15) Peningkatan pemberdayaan sosial komunitas Adat terasing (KAT). (16) Peningkatan mutu dan fasilitas pendidikan dasar se-Kubar. (17) Peningkatan mutu dan fasilitas program Wajib Belajar (WAJAR) 12 Tahun ‘Gratis” (SPP, PSB). (18) Fasilitasi persiapan pendirian Universitas Kubar sebagai identitas Kabupaten Kutai Barat. (19) Program Linggang nol persen kemiskinan tahun 2018 (2012-2013, 2014-2016, 2017-2018). Linggang menjadi sentra produksi karet; kebangkitan pelaku usaha lokal dan kebangkitan koperasi; 2 pilar terbangun kokoh dan 4 pilar kualiats SDM tercapai secara maksimal. (20) Pembangunan Bandara Baru di Linggang Bigung (Antara Bigung dan Mapan). (21) Pembangunan jalan 2 Jalur dari Barong Tongkok ke Bigung - Tering (periode 2011-2016). (22) Peningkatan pembangunan jalan akses ekonomi petani karet.  Program pro-kesejahteraan warga (No 19) di atas adalah rancangan Tim Peneliti CERD/LP2E berdasarkan penelitian tahun 2010 di Kecamatan Bigung dan Tering.
Demikianlah grand desain “repelita” Kabupaten Kutai Barat periode 2011-2016. Secara substansial tidak berbeda dengan periode 2006-2011, kecuali ada penajaman dalam visi, misi, strategi, kebijakan,  dan program prioritas,  dan program pro-kesejahteraan warga.

Jumat, 24 Juni 2011

...Stan Disbudparpora dan Sanggar Seni Kutai Barat Banyak Peminat...

Stan pameran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kubar bersama Sanggar Seni Mook Manaar Bulatn  di Pekan Nasional (Penas) Petani-Nelayan di Tenggarong, dibanjiri pesanan.  Baru tiga hari, sudah lebih dari 40 pesanan untuk baju tradisional kulit kayu dan ulap doyo. Baju dari kulit kayu tersebut dipatok dengan harga Rp 750 ribu per lembar. Namun harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.
Pelaksana teknis Sanggar Seni Mook Manaar Bulatn Wihelmus mengatakan, stan Disbudparpora  dan Sanggar Seni tersebut memang memamerkan beragam hasil kerajinan berupa manik-manik, anjat, patung, anyaman, ukiran serta beragam jenis kerajinan lainya. Yang lebih spesial lagi juga dipamerkan busana tradisional 6 etnis  di Kubar. “Selain itu  juga dipamerkan gambar-gambar objek wisata,  baik danau, air terjun, riam/jeram, dan rumah lamin,” kata Wilhelmus, Senin (20/6) tadi.
Ia mengatakan, menyusul  banyaknya peminat yang memesan baju tadisional dari kulit kayu dan ulab doyo, pihaknya membuka hotline  ke nomor HP 0852 46224 666. Dengan membuka hotline, yang berminat dari 33 provinsi  yang mengikuti Penas dan dari mancanegara,  bisa langsung memesan melalui telepon atau langsung datang ke stan pameran Disbudparpora dan Sanggar Seni.
Pada pembukaan pameran, Wakil Bupati Kubar H Didik Effendi beserta istri juga meninjau stan pameran Disbudparpora dan sanggar seni Mook Manaar Bulatn. Ia juga berpesan agar melalui stan pameran tersbut bisa memberikan informasi yang jelas dan baik tentang Kubar. Seperti adanya 6 subetnis  dengan pakaian yang berbeda-beda.
Wihelmus menambahkan, keikutsertaan Disbudparpora dan Sanggar Seni pada pameran bertujuan untuk saling mengenal seni dan budaya yang ada di provinsi maupun di Indonesia. Serta memperkenalkan seni budaya dan objek wisata yang ada di Kubar baik di tingkat nasional maupun mancanegara.
Keikutsertaan dalam pameran didukung penuh Ketua Sanggar Seni Mook Manaar Bulatn Lucia Mayo Thomas yang  peduli mempromosikan pakaian tradisional 6 etnis yang ada di Kubar. Dengan tujuan masyarakat luas juga mengtahui kebergaman etnis di Kubar. Dengan hasil pameran tersebut juga diharapkan bisa mempromosikan  seni dan budaya di lamin 6 etnis yang sudah dibangun.
Selanjutnya Wihelmus menuturkan, keikutsertaan pada acara penas juga sebagai ajang belajar dengan provinsi yang sudah eksis menampilkan seni budaya tradisional dan wisata alam.
Dalam menuhi permintaan pelanggan Disbudparpora, sanggar seni tentunya bekerjasama dengan Disprindagkop dan UKM untuk memproduksi pesanan konsumen. Dengan kerja sama tersebut pesanan bisa selesai tepat waktu dan mutu juga terjamin

Sudah 30 Bulan Tanpa Air Bersih

Sudah meminta sejak 30 bulan silam, namun warga Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat (Kubar) belum juga mendapat sarana air bersih. Air sungai Kedang Pahu, anak Sungai Mahakam, yang selama ini mereka manfaatkan tak lagi layak konsumsi, karena tercemar limbah batu bara.
“Kapan daerah ini dapat fasilitas air bersih? Apa menunggu warga terserang penyakit?” kata Yani, ibu rumah tangga di Kecamatan Muara Lawa, dua hari lalu. Hal senada diakui sejumlah warga Muara Lawa lainnya. Menurut mereka, adalah aneh, mesin pengolah di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Muara Lawa rusak, tapi tak kunjung diperbaiki. 
Warga berharap PDAM beroperasi lagi. Karena tak dapat aliran PDAM warga harus membeli air galon isi ulang. Satu galon harganya Rp5 ribu. “Ini benar-benar memberatkan masyarakat,” kata Yani.
Terpisah, Kepala Dinas PU dan Kimpraswil Kubar Asrani melalui Kabid Ciptakarya Edi Sudirja mengatakan, harapan warga Muara Lawa akan menjadi catatannya untuk diusulkan. Untuk diketahui, kata dia, pembangunan sarana air bersih di kecamatan telah mendapatkan bantuan dari pusat.
Di Kampung Muara Nayan, Kecamatan Jempang, katanya, PDAM setempat  telah beroperasi melayani warga. Tahun 2011 ini Kubar kembali mendapatkan bantuan untuk pembangunan unit air bersih PDAM di Kecamatan Mook Manaar Bulatn. “Mudah-mudahan tahun berikutnya ada bantuan untuk Kecamatan Muara Lawa,” katanya

Jumat, 17 Juni 2011

PLN Fokus Normalisasi Tegangan

Tegangan listrik di wilayah Kecamatan Melak dan Barong Tongkok tidak stabil karena trafo sudah overload (beban listrik berlebih). Masyarakat diminta bersabar karena PLN masih melakukan perbaikan dan pembenahan. Hal itu diungkapkan Manager PLN Ranting Melak, Kutai Barat (Kubar), Wawan Indra, Kamis (16/6) kemarin.
“Kita sudah sikapi keluhan pelanggan. Namun tidak bisa serta merta,” ungkap Wawan kepada media ini saat ditemui di kantornya. “Beberapa di antaranya sudah diganti secara bertahap sesuai dengan anggaran dana,” lanjutnya.
Selain itu katanya, penambahan jumlah pelanggan juga mengakibatkan kabel-kabel tegangan rendah harus segera diganti. Hal itu, kata Wawan, membutuhkan dana dan waktu yang tidak sedikit karena cakupan pelayanan PLN Ranting Melak meliputi 16 kecamatan di Kubar. “Hal itu belum bisa direalisasikan, kita harap secepatnya ada solusi untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya.
Saat ini, PLN Ranting Melak melayani kebutuhan 11.785 pelanggan dari 16 kecamatan. Oleh karena itu, untuk permintaan pemasangan baru dan penambahan daya, Wawan menyatakan, belum bisa dilayani. Selain karena masih fokus pada pembenahan normalisasi tegangan, faktor mesin pembangkit yang sudah dimakan usia juga ikut menentukan.  
“Pemasangan baru dan penambahan daya akan dilayani sampai kita mendapat penambahan mesin pembangkit yang baru,” terang Wawan.

Kamis, 16 Juni 2011

"...Bupati Lepas Kontingen ke Penas XIII..."

Pekan Nasional (Penas) XIII KTNA di Kutai Kartanegara dapat dijadikan wahana bertukar informasi, mengingat banyak daerah lain yang lebih maju. Ikuti dengan baik teknologi pertanian, sebagai ajang promosi dan komitmen dengan berbagai daerah sampai ke mancanegara.
Begitulah pesan Bupati Kubar Ismail Thomas SH MSi pada pelepasan kontingen Kubar ke Penas Kontak Tani Nelayan Andalan di Auditorium Tulur Aji Jangkat Kantor Bupati, Selasa (14/6).
“Pembangunan ke depan menitik beratkan pada bidang pertanian dan koperasi, sebagai tiang utama pembangunan ekonomi kerakyatan,” katanya. Ia berharap,  bidang ini dapat menjadi soko guru atau tiang utama pembangunan ekonomi kerakyatan. Menjadi pendukung utama visi Kubar, membangun kubar yang semakin sejahtera, cerdas, sehat, dan produktif berbasiskan ekonomi kerakyatan . “Bukan sekedar visi, tapi bagaimana dapat menjabarkannya dalam pembangunan yang riil,” tegas Bupati.
Oleh sebab itu, salah satu yang musti dilakukan  ialah  mengefisienkan dan mengefektifkan misi dan program Kubar agar  bermanfaat bagi masyarakat, dan berdaya guna bagi kelompok itu sendiri maupun secara keseluruhan masyarakat.
Ketua Kontingen Jhon Tawi mengatakan, kontingen Kubar yang beranggotan 150 orang ini terdiri dari 90 persen petani dan 10 persen pendamping, penyuluhan pertanian lapangan dan pegawai struktural dari dinas.
Kubar menampilkan hasil alam andalan  yaitu getah karet yang ada pasar secara terbuka, pameran ikan, buah naga, sawit, dan hasil alam lainnya. Pakaian adat Dayak, adat budaya prototipe lamin adat, tempat wisata alam. Untuk bidang koperasi yang ditampilkan, seperti kerajinan ulat doyo, anjat, kerupuk blida, dan ikan asin.
Dengan mengikuti kegiatan ini, dapat menimba pengalaman di bidang pertanian secara umum, sehingga tidak sia-sia. Sementara itu, Wakil Ketua Kontingen Semion mengatakan kontingen berangkat Selasa  sebab akan ada pengarahan program dan persiapan mengikuti lomba. Meskipun pada Penas ini Kubar tidak mengikuti perlombaan, lebih kepada pameran.

Jumat, 10 Juni 2011

...RSUD Bisa...Tak Perlu ke Luar Daerah...

Dengan semakin canggihnya peralatan medis dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu,  peningkatan mutu pelayanan terus dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar (RSUD HIS).  Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Kubar H Didik Effendi S Sos MSi ketika melakukan fisioterapi akibat cedera lutut di ruang fisioterapi RSUD HIS, Kamis (9/6) pagi.
“Saya  dan keluarga mau berobat di HIS, selama penanganan masih bisa dilakukan. Jadi saya tidak akan berobat keluar. Karena saya mau membuktikan dari diri saya  ketika sakit berobat di HIS. Saya mempercayakan sepenuhnya kepada RSUD HIS, karena saya tidak mau mengajak orang kalau saya sendiri tidak melakukannya,” kata Didik.
Fisioterapi yang dilakukan Wabup berlangsung empat hari, menyusul  cedera lutut kanan ketika bermain bulu tangkis. Fisioterapi yang diberikan dengan memakai peralatan IR dan MWD untuk memperlancar sirkulasi darah, dan rileksasi otot. Sedangkan dengan Tens yang berfungsi menurunkan rasa nyeri.
 “Pada mulanya saya mau melakukan fisioterapi ke luar Kubar. Namun setelah mengetahui di HIS memiliki alat dan bisa melakukan fisioterapi,  saya berpikir kenapa harus keluar daerah,” katanya. Sekarang kata dia,  sakitnya sudah membaik.
Dia menyarankan, semua masyarakat tidak mampu gunakan Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Pelayananan yang diberikan sama tidak ada perbedaan. “Masyarakat juga tidak perlu ragu untuk datang berobat ke RSUD HIS, karena sudah didukung dengan peralatan yang canggih,” katanya.
Berikutnya, dilengkapi SDM bermutu seperti 2 dokter bedah, 2 dokter kebidanan dan kandungan. Kemudian, dokter penyakit dalam, dokter spesialis anak dan didukung para dokter umum, dokter gigi, tenaga analis, fisioterapi, perawat dan bidan. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat.  Apalagi  berobat di Kubar tentu lebih murah, dan pelayanan fisioterapi di setiap rumah sakit kelas apa saja itu sama saja. Seperti yang diberikan RSUD HIS yang kelas C, karena perawat fisioterapi itu sama saja di setiap rumah sakit.
Direktur RSUD HIS Sukwanto menyatakan,  unit fisioterapi
 didukung dua tenaga ahli madya fisioterapi dan bisa menangani beberapa penyakit dan keluhan. Seperti himiplogi/himiparanse, cedera lutut, osteoarhritis, LBP, HNP, Ischialgia dan Spasme Im Piriformis.
Dikatakannya, fisioterapi merupakan pengobatan yang dilakukan berdasarkan ilmu dengan landasan ilmiah yang kuat, sehingga diharapkan masyarakat Kubar mau memanfaatakan fasilitas kesehatan tersebut. “Jangan berobat kampung dulu. Sebab kalau  tidak jelas, tentu memperparah penyakit tersebut. Atau ketika  sakit, dianggap akibat supranatural,” katanya. Sebaiknya  memeriksakan kesehatan ke rumah sakit untuk didiagnosa.

Kamis, 09 Juni 2011

">>> Bekerja Sama Dengan Orang Lain <<<"

TULISAN ini masih terkait isu tentang motivasi seperti yang telah dimuat dalam Kaltim Post (edisi 17, 23, 27 Mei dan 3 Juni, hlm.38). Bayangkan di depan Anda: “Beratus-ratus semut merah sedang menyeret bangkai belalang menuju pintu masuk istananya di dalam tanah.” Dengan instingnya semut bisa bekerja sama, apalagi manusia yang berakal-budi.
Kita hidup dalam dunia yang saling membutuhkan. Tidak ada seorang pun bisa hidup menyendiri tanpa uluran tangan orang lain. Oleh karena itu, kita harus belajar bagaimana cara bekerja sama secara win-win solution (WWS) dengan orang lain. Hal ini tidak selalu mudah, karena setiap orang itu unik, berbeda latar belakang budaya, karakter, kepentingan, dan life history-nya. Namun, orang yang sukses adalah  orang yang mampu menerima keragaman alami manusia semacam itu. Dia mampu  menghargai, menghormati, dan memberdayakan keragaman tersebut menjadi kekuatan baru untuk menjalankan roda organisasi apapun. Kubar adalah rumah kita, yang dihuni oleh puluhan etnik yang beragam. Keragaman etnik itu bukannya penghalang bagi kebersamaan, tapi justeru menjadi penopang rumah kita yang tenteram, harmonis, dan damai.
Ada tiga prinsip yang bisa meningkatkan kemampuan bekerja sama untuk membangun kebersamaan yang aman, tertib dan damai, yaitu: rasa hormat, empati, dan persatuan. Pertama, adalah prinsip rasa hormat. J. F. Kennedy berkata: “Jika kita tidak sanggup mengakhiri perbedaan kita sekarang, setidaknya kita akan dapat membuat dunia aman menerima keragaman.” Dan  J.W. von Goethe mengajarkan, “Perlakukan orang apa adanya, maka dia akan tetap menjadi apa adanya. Perlakukan orang sesuai dengan kemampuannya dan sebagaimana mestinya, maka dia akan menjadi orang yang menunjukkan kemampuannya dan menjadi sosok yang semestinya.”
Jika kita memperlakukan orang lain dengan hormat, maka kita membantunya meraih rasa percaya diri dan mengungkapkan potensi dirinya (yang mungkin selamanya akan terpendam). Membantu seseorang lebih daripada sekadar memberinya tanggung jawab, melainkan menyadarinya agar semakin tahu bahwa Anda mempercayainya. Karena itu, yang terbaik  Anda lakukan untuk orang lain adalah bukan sekadar berbagi kekayaan Anda, melainkan membuatnya menyadari kekayaan dirinya.
Salah satu bentuk rasa hormat terbesar yang bisa kita berikan kepada orang lain adalah persahabatan. Persahabatan yang mau menerima orang apa adanya dan siap mendampinginya pada saat sulit sekalipun. Peribahasa mengatakan, “Yang disebut teman itu adalah orang yang bisa mendengar lagu dalam hatiku dan menyanyikannya bersamaku di saat aku lupa.” Teman yang sejati adalah orang-orang yang setia hadir bersama Anda baik dalam suka maupun duka.
Kedua, adalah prinsip empati. Amsal orang Indian mengatakan: “Dengarlah, sebab kalau tidak, lidahmu akan membuat telingamu tuli.” Simpati adalah memahami hati, pikiran, dan jiwa orang lain – termasuk motif, latar belakang, dan perasaan mereka. Semakin besar empati kita pada orang lain, semakin besar pula kita bisa menghargai dan menghormati mereka. Karena menyentuh perasaan dan jiwa orang lain, ibaratnya sama dengan berjalan di atas tanah yang suci. Untuk bisa berempati pada orang lain, kita harus mendengarkan mereka dengan mata dan hati kita, selain dengan telinga. Tetapi, kebanyakan orang mendengarkan bukan dengan niat untuk memahami, melainkan dengan niat untuk bereaksi. Kita sibuk menyaring semuanya melalui sudut pandang kita sendiri, bukannya  berupaya untuk memahami kerangka acuan orang lain yang kita dengarkan keluh-kesahnya.
Mendengarkan dengan niat memahami adalah sangat bermanfaat agar orang lain merasa nyaman ketika mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Ada kalanya persyaratan yang paling menantang untuk bersikap empati adalah menahan lidah di saat tergoda untuk bereaksi, memberikan saran, atau berbagi cerita kita sendiri. Para pendengar empati yang sejati bahkan dapat mendengar kata-kata yang diucapkan tanpa suara sekalipun. Kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami orang lain sebelum kita melepaskan kacamata kita dan melihat dunia melalui kacamata orang yang kita dengarkan itu sendiri. Empati memerlukan keterbukaan. Keterbukaan yang menyatakan bahwa kita mau menerima orang lain yang mungkin memiliki pemikiran atau kemampuan yang melebihi pemikiran atau kemampuan kita sendiri.
Ketiga, prinsip persatuan. Jerry Ellis menulis: “Kita semua adalah benang yang rapuh, tapi bisa membuat permadani yang indah.” Mahatma Gandhi mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar di zaman kita sekarang ini adalah menemukan persatuan di antara keragaman. Persatuan menyiratkan kesatuan. Tetapi kesatuan tidak selalu menyiratkan kesamaan. Dengan kata lain, kita semua bisa saja merupakan individu unik yang berbeda-beda, namun melalui persatuan dalam tujuan bersama, kita dapat bekerja sama secara sinergis untuk menuntaskan tugas besar – tugas di mana yang keseluruhan lebih diutamakan daripada jumlah yang dari bagian-bagiannya saja.
Menemukan persatuan di antara kebhinekaan adalah salah satu tantangan terbesar dalam peradaban, namun bekerja sama amatlah penting untuk kebaikan bersama. Peluang kita untuk mengamalkan kehebatan kita sehari-hari semakin besar, jika kita membuat diri kita dikelilingi kelompok dan jaringan orang-orang lain. Karena keanekaragaman bakat dan pikiran, menambahkan cita rasa pada kehidupan dan membuka jalan untuk kerja sama dalam kelompok yang bersinergitas tangguh.
Hidup ini saling bergantung sifatnya. Namun, dalil hukum alamnya jelas, bahwa di kala kita merendahkan orang lain, maka kita sekaligus merendahkan diri sendiri. Sebaliknya di kala kita mengangkat martabat atau harga diri orang lain, maka kita sekaligus mengangkat martabat atau harga diri  kita sendiri. Presiden Mesir, Anwar Sadat mengatakan: “Tidak akan ada kebahagiaan hidup bagi orang yang mengorbankan orang lain.”