Kamis, 27 Oktober 2011

Wabup Lepas 103 Calhaj Kubar “Jaga Kekompakan”

Sebanyak 103 jemaaah calon haji (calhaj) Kubar dilepas Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi, di Auditorium Aji Tulur Jejangkat Kantor Bupati Kubar, Rabu (26/1) kemarin. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup Didik Effendi, Bupati Kubar Ismail Thomas berharap para calhaj memperbanyak doa serta bisa menjaga kesehatan selama perjalanan maupun selama menunaikan ibadah haji. Setelah selesai menunaikan ibadah haji dia harapkan semua calhaj menjadi haji mabrur.
“Dengan begitu harus ada peningkatan kualitas iman yang berdampak pada sikap dan tindakan yang tulus. Serta terlibat dalam masalah-masalah sosial dan pembangunan, yang berdampak pada sikap berpihak kepada kaum lemah serta kepada realitas sosial keragaman etnik budaya di Kubar,” kata Bupati.
Sikap dan tindakan seperti ini, kata dia, harus terus dibangun dan ditingkatkan untuk mendukung cita-cita pembangunan, yaitu mewujudkan Kubar yang masyarakatnya semakin cerdas, sehat produktif, dan sejahtera berbasiskan ekonomi kerakyatan.
Bupati juga menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh calhaj. Pertama manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya dengan memperbanyak membaca talbiyah, takbir, dan amalan-amalan sunah serta memperbanyak waktu berdoa khusus di tempat-tempat mustahabah. Kedua menjaga kekompakan sesama anggota calhaj.
Ketiga, kendalikanlah emosi diri dengan menghindari pertengkaran dan percekcokan sesama calhaj. Kemudian keempat, dengar dan patuhi perintah, serta lakukan koordinasi dengan petugas kloter Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD), ketua rombongan dan ketua regu.
Kelima, kalau ada permasalahan yang dihadapi calhaj, cepat dilaporkan agar dapat dicari jalan keluarnya. Keenam, kalau pergi keluar jangan lakukan seorang diri. Ketujuh jagalah stamina dengan baik, dan kedelapan waspadai barang-barang dan surat-surat berharga, jangan sampai hilang atau tertinggal. Wabup Didik Effendi menambah, kepada ketua regu maupun ketua rombongan agar benar-benar menjaga dan memperhatikan keselamatan para calhaj.

DWP Kubar Ikut Lomba Masak Tingkat ASEAN di Bali Andalkan Iga Bromot Teniq

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kubar akan mengikuti lomba makanan dan minuman tingkat ASEAN dalam pameran Pangan Nusa ke-6 di Bali, 1-5 November 2011. Kegiatan ini  diselenggarakan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Kegiatan ini bagian dari ASEAN Fair dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan East Asia Summit. Agendanya menampilkan produk-produk kreatif seperti budaya, kerajinan, hingga pangan citarasa nusantara.
Kepala Bidang Sosial Budaya DWP Kubar Rita Erni Yulius Gun didampingi Kepala Bidang Ekonomi Lilik Hermanuddin menjelaskan, DWP akan menyertakan masakan untuk 3 jenis lomba, yaitu lomba lauk-pauk, kue, dan minuman selamat datang.
Dalam kategori lomba lauk-pauk, DWP akan menyajikan menu iga bromot teniq, berbahan dasar daging dan jaung, lalu masakan ikan baung lunak unik yang berbumbu sambal terong asam. Kemudian menu kacang-kacangan dengan nama tunu tempe Sendawar berisi campuran sambal dan jaung.
Sedangkan kategori kue menampilkan menu pudding buah naga fla jagaq.  Untuk menu kategori minuman selamat datang DWP menyajikan serbat bromot yaitu minuman yang berbahan bawang bromot.
“Mungkin ada yang belum terbiasa dengan minuman dari bawang, tetapi ini rasanya manis dan bisa dibuat panas dan dingin. Lebih dari itu, bawang bromot berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit,” terangnya.
Peserta yang akan dikirim, katanya adalah anggota DWP yang telah menjuarai lomba memasak anggota DWP tingkat kabupaten beberapa waktu lalu. “Mereka akan dipimpin ketua rombongan Ice Lastry Marthan,” katanya.
Selain mengikuti lomba, DWP juga merencanakan agenda lain, yaitu promosi bahan pangan dan herbal khas Kubar dengan menggunakan stan Dinas Perindustrian Perdagangan Kaltim yang ikut pameran. Promosi bahan pangan itu antara lain mulai jenis herbal seperti sarang semut dan pasak bumi serta kayu sepang hingga pakis hati, jelore, kerupuk belida, kerupuk tepung, ikan asin air tawar, serta salai.

BRI Bantu Korban Kebakaran Melak

 Kepedulian terhadap korban kebakaran di Kecamatan Melak, masih mengalir. Kali ini datang dari BRI yang memberikan bantuan beras, mie, minyak goreng, gula, dan pakaian dengan nilai bantuan Rp 35 juta. Bantuan ini diangkut menggunakan dua mobil pikap.
Bantuan ini diserahterimakan Kepala BRI Cabang Tenggarong Respandi Novianto didampingi Arly Susanto Pengawas Intern BRI kepada perwakilan korban kebakaran, disaksikan Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi, Camat Melak Rakhmat, dan Lurah Melak Ulu Jabaruddin di lokasi kebakaran Jalan Kapten Tendean Melak, Rabu (26/10) kemarin.
Kepala BRI Cabang Tenggarong Respandi Novianto mengatakan, bantuan korban kebakaran di Kecamatan Melak ini berasal dari dana Yayasan Baitul Maal BRI yang bersumber dari gaji pegawai BRI yang terkumpul selama ini. “Jadi bantuan ini tak lain bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI,” kata Respandi.
Ditanya hal yang mendasari kepedulian ini? Respandi mengatakan, BRI sebagai lembaga keuangan tidak saja semata-mata untuk melayani masyarakat terkait pinjaman atau transaksi keuangan saja. Melainkan juga memiliki program peduli lingkungan/sosial kemasyarakatan. Apalagi, keberadaan BRI di kota Melak pertama kali berdiri pada 1992.
“Waktu itu belum berdiri Kabupaten Kutai Barat,” ungkapnya. Sehingga keberadaan BRI, kata dia, sebagai mitra usaha warga yang juga sangat  merasakan penderitaan yang alami warga Melak, khususnya korban kebakaran. Apalagi, dari ratusan pedagang dan rumah warga yang ludes terbakar pada Jumat malam (14/10) lalu, tercatat ada 47 warga/pedagang yang masih menjadi nasabah BRI.
Terkait bantuan itu, Wabup Didik Effendi menyampaikan terima kasih banyak atas kepedulian BRI untuk membantu meringankan bebas korban kebakaran di Melak. “Jauh-jauh dari Tenggarong datang ke Melak hanya untuk menyerahkan bantuan korban kebakaran. Ini salah satu kepedulian yang patut dihargai,” kata Didik disela-sela penyerahan bantuan dari BRI tersebut.
Menyinggung sudah banyaknya bantuan korban kebakaran yang sudah terkumpul itu, Didik memerintahkan, kepada Camat Melak untuk membagikannya. Karena secara teknis kewenangan pemerintah kecamatan bersama lurah dan korban kebakaran. Diharapkan, bantuan yang diserahkan kepada korban kebakaran dapat digunakan sebaik-baiknya.
Camat Melak Rakhmat membenarkan, pihaknya sudah membagikan bantuan. Di antaranya dari 7 ton beras, sebanyak 5 ton yang sudah dibagikan kepada korban kebakaran. Termasuk juga sejumlah bahan pokok sudah dibagikan. Untuk bantuan berupa dana, hingga kini sudah terkumpul Rp 226 juta lebih. “Untuk dana masih akan dikoordinasikan kepada Pemkab Kubar soal distribusinya kepada korban kebakaran,” katanya.

Pemkab-Pemprov Gelar Pelatihan Pencegahan Bencana Koordinasi Harus Kuat

ANTISIPASI DINI: Para peserta mengikuti dengan serius pelatihan pencegahan bencana.
SENDAWAR - Maraknya kasus kebakaran di Kubar menjadi perhatian Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim dengan menggelar pelatihan berbasis masyarakat terhadap bencana. Kegiatan ini diikuti 30 peserta dari dinas terkait, kecamatan, dan kampung. Kegiatan berlangsung tiga hari, mulai 26 sampai 28 Oktober 2011 di Ruang Diklat Lantai 3 Kantor Bupati Kubar.
Pelatihan yang mencakup teori dan praktek itu mengenalkan tentang berbagai bencana, cara mengatasi bencana dalam kriteria nasional, manajemen bencana, masyarakat melalui tim di kabupaten, kecamatan, dan pedesaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Frederik Bid saat pembukaan pelatihan mengatakan, pencegahan dan penanggulangan bencara tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007.  “Berdasarkan UU itu, setiap manusia harus dilindungi, masyarakat turut dalam pencegahan penanggulangan, pemerintah dan pemerintah daerah penanggung jawab atas penyelenggaraan penanggulangan bencana,” katanya.
“Pelatihan ini penting, mengingat Indonesia negara yang luas dan sering terjadi bencana hingga di dunia internasional Indonesia dianggap laboratorium bencana,” terang mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kubar ini. Berbagai bencana katanya, memang sering terjadi, seperti gempa di Jogjakarta, Tsunami di Aceh, dan konflik yang kerap terjadi.
Yang juga penting dari pelatihan ini katanya, tercipta koordinasi melalui BPBD. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang menata ulang lingkungan pasca-bencana, TNI dan Polri yang telah terbiasa dalam hal ini dengan membantu penanganan bencana, tim kesehatan membantu korban, hingga penataan lingkungan dan listrik.
Bupati Kubar Ismail Thomas melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Setkab Kubar Drs Abed Nego mengatakan, Kubar sering terkena bencana yang besar maupun kecil akan menimbulkan keresahan di masyarakat, dari segi harta dan korban jiwa. “Dituntut waspada terhadap kemungkinan timbulnya bencana,” katanya.
Ia mengimbau, agar pelatihan ini dapat diikuti dengan serius dan agar dapat dipahami dan disosialisasikan ke segenap masyarakat sehingga dapat dilakukan kerja sama dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Dibutuhkan peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam pelatihan ini serta secara berkesinambungan. Selain bersifat teknis, juga diperlukan upaya terus-menerus meningkatkan kesadaran dan pentingnya menjaga lingkungan. “Musibah seringkali terjadi akibat kurang pedulinya terhadap lingkungan,” ujarnya. Ia mengatakan, dengan melestarikan alam dan lingkungan berarti turut aktif dalam menjadikan terwujudnya Kubar yang masyarakatnya semakin cerdas, sehat, produktif dan sejahtera berbasiskan ekonomi kemasyarakatan.

Rabu, 26 Oktober 2011

Dari Pemakaman Maria Mercuria, Mertua Bupati Kubar Oma 27 Cucu Itu Dikenang sebagai Wanita Religius dan Sederhana...

Pemakaman Maria Mercuria Anatasia Ruyawan yang merupakan ibunda Lucia Mayo Thomas atau mertua dari Bupati Kubar Ismail Thomas dilakukan Selasa kemarin, (25/10). Mendiang menghembuskan napas terakhirnya dalam usia 77 tahun pada Sabtu, (22/10) sekitar pukul 13.45 di RSUD Harapan Insan Sendawar.

MENDIANG
meninggalkan 11  putra-putri serta 27 cucu dan 21 cicit. Kesebelas anak tersebut yaitu Martina Dorotea, Lucia Mayo (istri Bupati), Teodora, Sabina, Anisia, Agnes, Hilarion, Hendrikus, Stefanus, Andreas Susanto, dan Fitri Yuliana. Tapi, Sabina anak keempatnya, lebih dulu meninggal dunia pada 1990.  Maria  dilahirkan tanggal 10 Oktober 1934.
Pelepasan mendiang digelar di rumah duka jalan Menteweng Raya Kampung Simpang Raya, Kecmatan Barong Tongkok. Kemudian tepat pukul 12.00 wita jenazah dibawa ke Gereja Katolik Kristus Raja Barong Tongkok untuk mengikuti misa requiem atau misa arwah yang dipimpin Pastor Cahyo Yoso Utomo. Satu setengah jam kemudian, seusai misa arwah, jenazah diusung  menuju lokasi pemakaman keluarga di Jalan Imam Bonjol, Kampung Simpang Raya.
Di tempat tersebut digelar upacara penguburan dan ibadah singkat dipandu Bruder Yohanes diikuti ratusan pelayat dan keluarga mendiang. Termasuk bupati dan istri, wakil bupati Kubar Didik Effendi dan istri, serta sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kubar. Mendiang dikuburkan tepat di samping kiri pusara sang suami, Raymundus Y Mayo.
Bupati yang menjadi perwakilan keluarga dalam upacara tersebut mengatakan, sang mertua selama hidupnya telah mempersiapkan diri fisik dan mental dengan tekun dalam doa dan beribadah. Selain itu, kemampuannya memimpin keluarga terutama setelah meninggalnya sang suami patut dijadikan contoh.
“Walaupun bersedih, tetapi kita yakin mendiang berada disamping Tuhan. Ini juga merupakan kodrat manusia hidup ketika waktunya nanti kita semua akan kembali di sisi-Nya. Tetapi kita harus ingat kebesaran Tuhan bahwa kita yakin ibunda diterima di sisi Tuhan dan bersatu dengan ayahanda tercinta,” kata Ismail Thomas.
Bupati  berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan pemakaman mertuanya, tersebut termasuk melayani mendiang selama sakit.
Senada,  perwakilan keluarga mendiang yang lain Hilarion mengungkapkan, semasa hidupnya selalu melakukan doa rosario, dan aktif dalam kegiatan gereja. Keluarga tidak menduga mendiang tiba-tiba menderita sakit. “Beliau tidak ada mengeluh tentang sakitnya. Namun ini kuasa Tuhan memanggil mendiang hidup di surga,” sebutnya.
Ia melanjutkan, mendiang lahir, kemudian dibabtis tepat pada bulan rosario yaitu di bulan Oktober (umat Katolik melakukan doa Rorasio setiap hari di bulan Oktober). Bahkan hari meninggalnya pun jatuh di bulan yang sama. Ini menurutnya, menyiratkan kehidupan mendiang yang setiap harinya melakukan doa rosario dan pada selama hidupnya rajin mengikuti misa di gereja di samping doa pribadi. “Semasa hidupnya, beliau  rendah hati. Dalam berumah tangga  hidup sederhana,” kenangnya.
Sementara itu Wabup Didik Effendi dalam sambutannya mewakili Pemkab Kubar mengatakan, turut berduka cita dan berharap keluarga besar dapat menerima. “Kepergian orang yang kita cintai dalam beberapa kasus dapat menghilangkan semangat, namun kita tidak boleh larut dalam kesedihan tersebut,” katanya sembari yakin mendiang sudah mendapat tempat terbaik di surga.

Selasa, 25 Oktober 2011

"...Bupati Dapat Penghargaan Pelayanan Publik..."


PENGHARGAAN: Asisten I Sekkab Kubar Edyanto Arkhan (kiri) mewakili Bupati Kubar Ismail Thomas menerima penghargaan yang diserahkan Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni di Jakarta, Senin (24/10).
JAKARTA – Dari 30 kepala daerah se-Indonesia yang diundang Kemendagri, Bupati Kubar Ismail Thomas SH MS menjadi salah satu peneriman piagam penghargaan di bidang peningkatan pelayanan publik.
Yang membanggakan, mesti satu penghargaan yang diterima, tapi dua dua bidang pelayanan publik yang terbilang sukses. Yakni bidang pelayanan kesehatan Puskesmas Terapung Mook Manaar Bulatn, dan pemberdayaan masyarakat terhadap perkembangan dan terobosan bidang koperasi dalam rangka mengikuti Inovative Government  Award (IGA).
Penghargaan pelayanan publik untuk Kubar tersebut diserahkan  Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Diah Anggraeni, diterima Asisten I Pemerintahan Hukum dan Humas Sekretaris Kabupaten  Edyanto Arkhan di Kemendagri Republik Indonesia, Jakarta, Senin (24/10) kemarin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kubar Zulkarnain mengatakan, dengan diterimanya penghargaan peningkatan pada bidang pelayanan publik, diharapkan pelayanan kesehatan melalui puskesmas terapung dapat ditingkatkan. Ini  sesuai pemikiran Bupati Ismail Thomas, bahwa Pemkab Kubar akan terus memperluas cakupan pelayanan kepada masyarakat  di sepanjang aliran sungai-sungai kecil. Demikian juga frekuensi pelayaran, serta peran Puskesmas terapung akan ditingkatkan tidak saja untuk pelayanan pengobatan kuratif. “Tapi juga untuk kegiatan-kegiatan pencegahan promotif melalui penyuluhan program dan penyuluhan masal, melalui media poster, leaflet, media elektronik dan cetak serta  film,” kata Zulkarnain.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disprindagkop dan UKM) Milon mengakui,  suatu kebanggaan Kubar memperoleh penghargaan bidang terobosan koperasi dalam rangka mengikuti Inovative Government  Award. Pada 2011,  Pemkab  memberikan penyertaan modal  sebesar Rp 7 miliar. Penghargaan tersebut diberikan kepada koperasi yang berprestasi dan bagi koperasi yang baru pertama mendapatkan penyertaan modal. “Selama  2006-2010 Pemkab Kubar memberikan penyertaan modal Rp 56 miliar lebih kepada 788 koperasi,” kata Milon.
Upaya lainnya, meningkatkan dan mengembangkan kopersi antara lain dengan terus meningkatkan pembinaan koperasi dengan cara adanya konsultan koperasi di 21 kecamatan. Para konsultan tersebut bisa membantu langsung pengurus koperasi dalam melaksanakan pelaporan, membantu dalam pengelolaan administrasi.
Para konsultan juga bisa membantu pengurus koperasi kecamatan dan kampung untuk membantu mengembangkan koperasi, produk-produk usahanya termasuk mencari informasi pasar bagai koperasi tersebut. Di samping itu, Disprindagkop dan UKM Kubar juga selalu memantau dalam pelaporan koperasi. Karena sebagai kewajiban koperasi setiap tiga bulan wajib membrikan laporan sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan koperasi dan usaha.
Pemkab pada 2009 lalu telah mendapatkan penghargaan Citra Bakti Abdi Negara (CBAN), Citra Pelayanan Prima (CPP), dan  2010 mendapatkan penghargaan Bakti Koperasi dan UKM. Kemudian mendapat penghargaan Kabupaten Penggerak Koperasi, dan penghargaan Panji Koperasi Satyalancana Pembangunan. Untuk keberhasilan pembangunan koperasi antara lain terlihat dari berdirinya 788 koperasi.

Dikemas dalam Program TVRI "Daerah Membangun" dan "Pelangi Desa" Kehidupan KAT Dijadikan Film Dokumenter

Kehidupan warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Mung dan Merang, Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan dijadikan tayangan dokumenter oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jakarta. Aktivitas warga KAT tersebut akan ditayangkan pada Selasa, 19 Desember 2011 dalam program TVRI Nasional  bertajuk “Daerah Membangun”  dan  “Pelangi Desa”.
SEBUAH tim TVRI Kaltim terdiri dari tiga kru yaitu Subagyo (reporter), Hartoko (kameramen) dan Firman (Kameramen dan editor)   datang ke Intu Lingau mengambil gambar aktivitas ke-60 warga KAT  selama dua hari, sejak Sabtu (22/10) lalu.
Mereka mengambil kegiatan warga seperti bercocok tanam, membuat kerajinan hingga kegiatan warga di rumah saat malam hari.  Bersama mereka juga hadir Kepala Dinas Sosial  Kaltim Bere Ali didampingi 2 orang stafnya yaitu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Darmansyah, dan  Kepala Seksi  Pemberdayaan KAT Ardani.
Bere Ali mengatakan, aktivitas warga KAT di Intu Lingau akan didokumentasikan dan ditayangkan dalam program TVRI Nasional tanggal 19 Desember 2011 dengan judul program “Daerah Membangun” pukul  11.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB dalam program Pelangi “Desa”. Lama durasi masing-masing program setengah jam.
Menurut Bere, alasan kawasan KAT di Intu Lingau karena  KAT di Kubar layak diangkat dalam program tersebut lantaran memiliki beberapa kelebihan. Sehingga ketika TVRI Pusat menawarkan ke Dinsos Kaltim topik apa yang ingin ditayangkan pada kedua program tersebut, dirinya langsung memilih lokasi KAT di Intu Lingau dibandingkan daerah lain.
“Kehidupan warga KAT di Kubar layak diangkat. Sebab memiliki keunikan tersendiri yaitu sikap masyarakat setempat yang cukup menerima program KAT. Kedua,  lokasinya yang cukup jauh. Ketiga, kami menganggap Pemkab Kubar sangat responsif dan mendukung program KAT. Sebagai contoh, pembangunan dapur seluas 2x3 meter bagi 60 kepala keluarga warga KAT yang direspons Pemkab Kubar dengan cepat. Sekarang sedang dikerjakan anggaran APBD Kubar,” kata dia. Lebih jauh ia menjelaskan, program pemberdayaan KAT diberdayakan setiap tiga tahun di tempat berbeda dan tidak terputus.  Pada tahun pertama dibangun rumah dan berbagai sarana Mandi Cuci Kakus (MCK), dapur oleh kabupaten/kota, bantuan peralatan dan jaminan hidup, tahun ketiga genset dan sertifikasi lahan.
Ia mencontohkan, tahun pertama Pemprov Kaltim sudah membangun di daerah Tetaban Nunukan, tahun kedua  atau tahun ini di Intu Lingau, tahun ketiga atau tahun 2012 mendatang di Nunukan.  “Warga KAT di Intu Lingau pembinaannya tahun ini sudah masuk tahun kedua. Tahun depan sudah jadi tahun ketiga kemudian akan kita sudah lepas. Bersamaan dengan itu sebagai tahun pertama dibangun perumahan KAT di Pulau Keras Nunukan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Kubar Hermanuddin yang mendampingi proses pengambilan film dokumenter menyatakan, apresiasinya terhadap rencana tersebut.  Ia mengajak warga KAT untuk menyaksikan penayangannya nanti.  Terkait keluhan warga tidak adanya listrik dan peralatan televisi untuk menerima siaran tersebut, Hermanuddin mengatakan, akan berupaya menyediakanya. “Nanti  kami upayakan bagaimana caranya warga bisa menikmati siaran tersebut, sementara menunggu tambahan fasilitas lainnya dari pemerintah. ” katanya.
Senada, Petugas Pendamping warga KAT bernama Tedut  yang juga warga KAT Intu Lingau mengatakan cukup senang TVRI Pusat akan menayangkan  kehidupan warga KAT. “Tentu kami senang, karena melalui tayangan tersebut ada kepedulian pemerintah terhadap kami, dan masyarakat yang melihat tayangan itu bisa lebih mengenal kehidupan warga disini, sehingga bisa juga datang berkunjung ke sini,” harapnya.

...Stan Kaltim Dikunjungi Mendagri...

Dari puluhan stan pameran di Jambore PKK se-Indonesia di Hotel Mercure Ancol Jakarta,  stan pameran Kaltim memperoleh  kehormatan dikunjungi Menteri Dalam Negeri (Mendagri)  Mendagri Gamawan Fauzi selaku dewan penyantun PKK Pusat. Menteri berkunjung setelah membuka jambore itu Senin (24/10) kemarin.
Stan pameran Kaltim ini gabungan  dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kubar, PKK Malinau, dan PKK Paser. “Kami  bangga  stan Kaltim dikunjungi  Mendagri dan banyak pihak lainnya. Ini menunjukkan bahwa stan pameran kita, menjadi salah satu pilihan,” kata Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo.
PKK Kubar menyajikan hasil Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) hasil binaan PKK Kubar baik makanan ataupun kerajinan. Antara lain tas rotan kombinasi manik, tempat laptop kombinasi ulab doyo manik, anjat rotan, topi rotan, dan tikar rotan. Sedangkan makanan khas Kubar seperti jelure, biji delima, dan kerupuk belida/ikan pipih.
Lucia Mayo yang Wakil Ketua Komisi C DPRD Kubar mengatakan, keikutsertaan TP PKK Kubar pada kegiatan Jambore tingkat Nasional ini, merupakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan eksistensi PKK. “Termasuk  mengikuti berbagai  lomba, defile, pameran dan lomba Alat Permainan Edukatif (APE) agar wawasan kader PKK Kubar bisa terus berkembang,” tegasnya. Di acara ini, TP PKK Kubar mengikuti lomba membuat kerincing, boneka, play dough, mokil-mok, dan balok-balok kayu atau rotan, dan lomba pidato.
Mendagri  mengatakan, keberadaan PKK selama 40 tahun benar-benar menjadi salah satu penggerak pembangunan di daerah, hingga ke desa/kampung diseluruh Indonesia. Tidak sedikit program yang digerakan oleh PKK termasuk kegiatan-kegiatan dib idang kesehatan perempuan, dan perbaikan gizi.
“Jika kita mencermati dalam mars PKK,  semua program tercakup di dalamnya. Dan jika kader PKK terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta mensosialisasikan program hingga kedesa/kampong, tentunya semua program pemerintah akan berjalan dengan baik. Karena itulah pemerintah menempatkan PKK sebagai mitra yang kuat,” kata Mendagri.
PKK, kata dia,  merupakan lembaga yang betul-betuk menyentuh masyarakat. Jika PKK melakukan kegiatan dasa wiswa maka sejumlah program-program akan betul-betul berjalan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui kegiatan Jambore tingkat Nasional tidak hanya untuk tukar pengalaman, saling memberikan masukan bagi yang maju kepada yang belum maju, tetapi terlebih bias meningkatkan wawasan para kader. Di mana peningkatan wawasan kader-kader PKK seluruh tanah air tentunya juga sampai pada seluruh masyarakat yang memang membutuhkan peningkatan kualitas hidupnya dan kesejahteraan.