Minggu, 13 November 2011

Tinjau Calon Lokasi Bandara, Bupati Belum Putuskan...Harus Bisa Dipakai Minimal 50 Tahun

Pembangunan bandara baru pengganti Bandar Melalan terus menjadi perhatian Bupati Kubar Ismail Thomas. Ia misalnya  melakukan peninjauan lokasi melalui udara belum lama ini. Lokasi yang ditinjau  di Kecamatan Linggang Bigung antara Kampung Linggang Amer dan Bangun Sari.
Dari hasil peninjauan  yang juga menyertakan Sekretaris Kabupaten  Aminuddin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Asrani, bupati belum dapat menyimpulkan lokasi yang akan digunakan.
Yang pasti, dari empat lokasi yang diajukan, dua lokasi yang masih menjadi diskusi untuk dipilih  memiliki lahan hamparan luas. Yakni  di Kecamatan Linggang Bigung (antara Kampung Bangun Sari-Linggang Amer), dan di Kecamatan Damai.
Sementara di Kecamatan Mook Manaar Bulatn, dan Nyuatan yang sempat diusulkan sebagai lokasi bandara baru, dibatalkan. Salah satu penyebabnya, ungkap Ismail Thomas, lokasi di Kecamatan Mook Manaar Bulatn dan Nyuatan berada di kawasan hutan produksi. Itu  tentu tidak akan diberikan izin oleh Menteri Kehutanan.
Tujuan dari hasil survei udara ini, kata dia, akan dilihat struktur lahan yang akan digunakan harus satu hamparan dan datar. “Kalau  lahannya bertebing atau berbukit, akan memerlukan dana yang cukup besar dalam pembangunannya nanti. Termasuk juga, lahan itu harus kosong dari tanam tumbuh milik warga agar tidak juga terbebani ganti rugi tanam tumbuh,” terang Ismail Thomasi.
Yang pasti,  bandara baru nanti lebih luas lahannya agar dapat dipakai untuk jangka waktu minimal 50 tahun, yakni  192 haktare. Akan dibangun panjang landasan pacu setidaknya 1.600 meter. “Harapkan nantinya bandara ini bisa didarati pesawat jenis ATR-42 dengan kapasitas 40 penumpang atau ATR 72 dengan 80 penumpang,” sebut Ismail Thomas. Dengan demikian, penumpang bisa dilayani dengan maksimal.
Selain itu pembangunan bandara baru di Kubar merupakan tempat yang strategis yang berada di tengah pulau Kalimantan, juga dekat dengan perbatasan. “Dengan pembangunan bandara dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi di Kubar, “ kata bupati.
Bupati menyebutkan, untuk hitungan sementara pembangunan bandara baru tersebut diperlukan dana  Rp 250 miliar. Dana itu tidak hanya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kubar, melainkan harus mendapat dukungan pendanaan dari provinsi dan pusat.
Langkah yang sudah dilakukan,  Ismail Thomas menyebutkan, telah melibatkan PT  Suanda Karya Mandiri melakukan semua kajian dan persyaratan pembangunan bandar udara baru di Kubar tersebut. Tahap Feasibility Study (FS) atau study kelayakan dan masterplan sudah dikerjakan, sehingga diharapkan bisa masuk anggaran APBN 2013. “Jika sudah masuk dalam anggaran diharapkan bandara sudah bisa dibangun tahun 2013 serta didukung pendanaan Pemprov  dan pusat,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar