Selasa (15/11) siang, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di
Jalan Rasuna Said, Jakarta, mendadak "merah dan meriah". Apa pasalnya?
Puluhan orang yang menamakan diri Pusat Hubungan Masyarakat (PHM)
Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi di halaman kantor institusi
penegak hukum tersebut.
Di bawah arahan Ketua PHM Kaltim Udin Mulyono, massa berbaju merah yang
mayoritas berasal dari Kutai Barat (Kubar) tersebut menggelar acara
dangdutan di tengah guyuran hujan sekitar pukul 13.00 Wib, kemarin.
Mereka menikmati acara "berjoget" yang diselingi orasi tersebut.
Sekitar 15 orang perwakilan pendemo kemudian diterima bagian humas KPK
untuk menyampaikan aspirasinya. Pada intinya, massa mengecam aksi demo
yang digelar oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beberapa waktu
sebelumnya. Karena upaya LSM tersebut mengintervensi KPK, dengan
menyampaikan orasi politik yang tidak berdasarkan data dan fakta hukum,
dan tendensius serta berdasarkan fitnah.
Udin Mulyono menilai, hal tersebut merupakan upaya melemahkan kinerja KPK dalam proses penegakan hukum di Indonesia.
Namun tak dibeberkan secara gamblang apa tuntutan LSM yang disebut
Udin menyambangi KPK dalam seminggu belakangan. "Ini jelas merupakan
bentuk intervensi terhadap KPK. PHM secara jelas mendukung dan meminta
KPK untuk tidak menggubris aksi tersebut," terang Udin di hadapan humas
KPK, kemarin.
Dilanjutkan Udin, aksi kemarin merupakan counter terhadap aksi LSM lain
sebelumnya. PHM menilai, aksi massa tandingannya adalah buah dari
kekecewaan pascakekalahan pada Pilkada Kubar yang dimenangkan pasangan
Ismail Thomas-Didik Effendi, beberapa waktu lalu.
"Hal itu jelas mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan. Jelas Pak
Thomas mengumpulkan 56 persen suara yang menandakan masyarakat Kutai
Barat masih percaya atas kepemimpinannya," kata Udin. PHM juga
menyatakan, dukungan atas KPK dalam rangka menegakkan supremasi hukum,
berharap KPK tidak menjadi alat politik, dan meminta KPK untuk konsisten
menjaga citra yang dinilai baik.
Humas KPK Johan Budi melalui stafnya menyatakan apresiasi atas aksi
damai dan sesuai prosedur hukum yang dilakukan PHM. Para pendemo juga
diminta tidak anarkis jika berhadapan dengan kubu yang berseberangan dan
tetap mengutamakan objektifitas. Humas juga berjanji akan menyampaikan
aspirasi PHM kepada pimpinan KPK. Aksi siang itu ditutup dengan
penyerahan bunga dari demonstran ke KPK sebagai bentuk dukungan dan
terima kasih atas sambutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar