Rabu, 16 November 2011

"...Tolak Intervensi, Dukung Ismail Thomas..."

Selasa (15/11) siang, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di  Jalan Rasuna Said, Jakarta, mendadak "merah dan meriah". Apa pasalnya? Puluhan orang yang menamakan diri Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi di halaman kantor institusi penegak hukum tersebut.
Di bawah arahan Ketua PHM Kaltim Udin Mulyono, massa berbaju merah yang mayoritas berasal dari Kutai Barat (Kubar) tersebut  menggelar acara dangdutan di tengah guyuran hujan sekitar pukul 13.00 Wib, kemarin. Mereka menikmati acara "berjoget" yang diselingi orasi tersebut.
Sekitar 15 orang perwakilan pendemo kemudian diterima bagian humas KPK untuk menyampaikan aspirasinya. Pada intinya, massa mengecam aksi demo yang digelar oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beberapa waktu sebelumnya. Karena upaya LSM tersebut mengintervensi KPK, dengan menyampaikan orasi politik yang tidak berdasarkan data dan fakta hukum, dan tendensius serta berdasarkan fitnah.
Udin Mulyono menilai, hal tersebut merupakan upaya melemahkan kinerja KPK dalam proses penegakan hukum di Indonesia.
Namun  tak dibeberkan secara gamblang apa tuntutan LSM yang disebut Udin menyambangi KPK dalam seminggu belakangan. "Ini jelas merupakan bentuk intervensi terhadap KPK. PHM secara jelas mendukung dan meminta KPK untuk tidak menggubris aksi tersebut," terang Udin di hadapan humas KPK, kemarin.
Dilanjutkan Udin, aksi kemarin merupakan counter terhadap aksi LSM lain sebelumnya. PHM menilai,  aksi  massa tandingannya  adalah buah dari kekecewaan pascakekalahan pada Pilkada Kubar yang dimenangkan pasangan Ismail Thomas-Didik Effendi, beberapa waktu lalu.
"Hal itu jelas mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan. Jelas Pak Thomas mengumpulkan 56 persen suara yang menandakan masyarakat Kutai Barat masih percaya atas kepemimpinannya," kata Udin. PHM juga menyatakan, dukungan atas KPK dalam rangka menegakkan supremasi hukum, berharap KPK tidak menjadi alat politik, dan meminta KPK untuk konsisten menjaga citra yang dinilai baik.
Humas KPK Johan Budi melalui stafnya menyatakan apresiasi atas aksi damai dan sesuai prosedur hukum yang dilakukan PHM. Para pendemo juga diminta tidak anarkis jika berhadapan dengan kubu yang berseberangan dan tetap mengutamakan objektifitas. Humas juga berjanji akan menyampaikan aspirasi PHM kepada pimpinan KPK. Aksi siang itu ditutup dengan penyerahan bunga dari demonstran ke KPK sebagai bentuk dukungan dan terima kasih atas sambutannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar