Pelaksanaan ibadah haji merupakan lambang persatuan dan kebersamaan umat
manusia. Meski datang dari seluruh penjuru dunia, namun semangat
kebersamaan tidak dibatasi oleh perbedaan bangsa, ideologi, perbedaan
ras, warna kulit, dan berbagai perbedaan lainnya.
Hal ini dikatakan Bupati Kubar Ismail Thomas dalam sambutan tertulis
yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Kubar H Didik Effendi, sebelum
pelaksanaan salat Iduladha 1432 hijriah di Masjid Sabilussalam Kelurahan
Melak Ilir, Kecamatan Melak, Minggu (6/11).
Bupati mengatakan, mereka mempunyai tujuan yang sama, pakaian yang
sama, bahkan mengucapkan kalimat yang sama. Hendaknya katanya, hikmah
kebersamaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat terutama
di wilayah Kubar.
”Ada dua hal yang menjadi indikator haji mabrur, yakni memenuhi segala
ketentuan-ketentuan syariat ibadah haji dan adanya perubahan spiritual
dalam kehidupan, setelah kembali ke Tanah Suci,” jelasnya.
Makna lainnya yang bisa dipetik dari peristiwa Iduladha adalah
keikhlasan dan kekhusyukan. ”Nuansa itu kita munculkan kembali di sini
dan di kediaman kita, dengan melaksanakan salat Iduladha berjamaah dan
dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban,”kata Wabup.
Wabup juga mengatakan, semangat berkurban itu dapat dikembangkan ke
arah yang lebih luas, ketika menghadapi berbagai macam cobaan dan
kesulitan hidup. Termasuk ketika warga Kubar beberapa waktu lalu
tertimpa musibah kebakaran di Pasar Melak.
”Kita berharap dengan semangat berkurban, dapat menjadi rujukan bagi
kita semua untuk memperbaiki dan menata semangat kita, yang mungkin
telah redup karena diterpa berbagai musibah,”ungkapnya.
Dia meminta, bagi seluruh masyarakat di Kubar saat melakukan kegiatan
di dapur, agar memerhatikan dan memeriksa api di kompor atau menggunakan
kayu bakar setelah memasak. “Pastikan benar-benar padam atau tidak.
Kalau belum dimatikan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita
inginkan seperti kebakaran,” ujar Wabup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar