Selasa, 08 Januari 2013

Dirut PLN Pusat, Nur Pamudji: 2014-2015, Listrik Aman

Nur Pamudji: 2014-2015, Listrik Aman
 
Selasa, 8 Januari 2013 -
|
Kaltim
Post
 
SENDAWAR - Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji mengatakan, untuk mengatasi krisis listrik khususnya di Kubar pembangunan pembangkit listrik PLTU memang perlu  pemenuhan listrik jangka pendek. Namun untuk jangka panjang 10 sampai 20 tahun, PLN sudah memiliki program pembangunan transmisi/jaringan. Sekarang sudah mulai digarap untuk pembangunan transmisi di Sumatera dan Kalimantan.
“Pembangunan transmisi/jaringan penting karena dengan adanya transmisi tidak harus setiap daerah ada pembangkit listriknya, sehingga pembangkit listrik ini cukup kita kumpulkan di kota-kota tertentu saja seperti di pulau Jawa. Di Jogjakarta, Purwokerto, Magelang, Malang,” kata Nur Pamudji, pada rapat Percepatan Realisasi Pembangunan PLTU di Kubar, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direktur Konstruksi PLN lantai 13 di Jakarta, Jumat (4/1).
Untuk program jangka penjang pembangunan transmisi PLN sangat memerlukan bantuan dan dukungan pemerintah daerah khususnya bupati dan gubernur. Supaya ketika PLN membangun transmisi diberikan fasilitas kemudahan terutama dalam masalah perizinan jika melewati hutan. “Kita perlu tanahnya cuma sedikit, pohon yang ada di sekitar tidak ditebang, karena menara itu jauh di atas/tinggi dari pohon, jadi jika lihat yang sudah ada transmisinya itu tinggi dari pohon jadi itu tidak akan mengganggu hutan,” katanya.
Tapi sekali lagi PLN perlu dukungan dari kepala daerah setempat. “Supaya begitu transmisi itu masuk Insya Allah listrik lebih tersedia, dan untuk Kalimantan kita bikin pembangkit-pembangkit listrik besar di pinggir laut,” kata Nur Pamudji.
Selanjutnya yang sangat kita harapkan bisa segera terealisasi yakni transmisi dari Bengkanai turun ke Muara Tewe. Kemudian dari Muara Teweke Buntok dan ke Kubar. “Targetnya sudah tersambung semua jaringannya tahun 2015. Dengan demikian daya listrik dari Bengkanai bisa masuklangsung ke Kubar. Kalau pun itu belum selesai kita bisa masuk PLTUdari Kalteng dengan kapasitas 2x100 MW. Jadi sebenarnya Kubar berada di tengah-tengah dua pembangkit besar. Jadi jaringan transmisi ini mesti kita bangun di Kubar.
Diakui dia, PLN sering mengalami permasalahan terkait masalah tanah dankompensasi tanah yang berada dibawah jaringan/transmisi. Untuk kompensasinya sudah disiapkan semua anggarannya. Untuk jaringan di Kubar semuanya akan diparalelkan, PLTU tetap kita bangun, dan jaringan juga sudah disiapkan. “Sehingga di Kubar nantinya listrik akan kuat sekali,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Nur Pamudji menjelaskan, nanti sistem di Kalimantan mulai dari Kaltim. Namun saat ini masih terkendala sedikit di Bontang karena melewati hutan lindung. Karena jaringan dari Bontang terus menyambung ke Kalteng dan Kalsel. “Kalau nanti transmisi ke Kubar sudah nyambung semuanya sudah bergabung, sehinggapembangkit-pembangkit besar seperti di Bengkanai 4x7 MW, PLTU Kalteng2x100 MW, PLTU Ruan Pisau 2x6 MW, PLTU Asam2 4x6 MW, PLTU Kaltim2x100 MW, PLTG Bontang 2x50 MW, Tanjung Batu 2x50 MW. “Ini semua akan bergabung menjadi satu sistem jaringan, saling suntik baik dariTengah, Selatan maupun dari Timur,” terangnya.
Dia mengatakan, Kubar nanti akan menjadi daerah yang sangat aman, tapi itu akan terjadi pada  2014-2015. “Mohon kesabarannya, dan silakan komunikasikan terus dengan PLN pusat dan dengan teman-teman di daerah Kaltim,” sarannya.
Menjawab hal itu, Bupati Kubar Ismail Thomas, balik  berharap kalaupun ada keterlambatan terkait jaringan yang terintegrasi, mesti ada informasi. Intinya 2014-2015 sudah tidak ada kekhawatiran lagi, terutama jaringan yang terinterigasi bisa masuk ke Kubar. “Atas nama pemerintah dan masyarakat Kubar berterima kasih atas atensi dan kerja keras dari jajaran PLN khususnya Dirut PLN,” katanya.
Dia berharap jaringan Kalteng, karena jaringan ini lewat perusahaan-perusahaan besar semua. Sehingga kita harapkan bisa ada subsidi silang. “Katakanlah dengan perusahaan membeli listrik dari PLN mereka bisa dua-tiga kali lipat bisa untung. Karena saya tahu persis kalau mereka bikin generator sendiri itu lebih mahal 300 persen dibanding kalau pakai listrik dari PLN,” katanya. Karena di sini ada PT Trubaindo Coal Mining, PT teguh Sinar Abadi, Firkaun Ketaun Perkasa, PT Gunungbayan Pratama Coal, kebun sawit dan pabrik CPO. Belum lagi puluhan perusahaan-perusahaan kecil yang akan dilewati dari jalur Bengkanai ini bahkan dari sebelah atas (Muara Tewe) itu pun perlu untuk kabupaten baru yakni Mahakam Ulu.
SUDAH SIAP
Rencana pembangunan PLTU Melak sudah termasuk dalam anggaran APBN, sekarang tinggal menunggu izin pembangunan multiyears dari Menteri Keuangan RI dan sudah di ajukan sejak tahun lalu sebagai syarat utama dalam pembangunan PLTU. “Jika sudah di tandatangani oleh Menteri Keuangan semua proses segera di laksanakan termasuk proses tender,” katanya. Sehingga diperkirakan pada 2013dari Januari-Juli untuk menentukan lokasi, dan Mei-Juni proses pengerjaan konstruksi sudah dimulai.
Dirut PLN Nur Pamudji, minggu depan pihak PLN diwakili General Manager (GM) UIP Kitring Kalimantan akan ke Kubar untuk meminta izin prinsip dan izin lokasi P2T kepada Pemkab Kubar. Untuk diketahui saat ini PLN sedang membangun PLTU Kaltim dengan daya 2 x 100 MW, di mana 30 persen dari total konstruksi sudah selesai dan diharapkan pada tahun 2014 PLTU sudah bisa beroperasi. PLN juga berencana membangun satu transmisi besar yang dimulai dari Samarinda ke Kota Bangun Kutai Kartanegara dan membangun jaringan dari Kota Bangun ke Kubar dengan jarak kurang lebih 160 kilometer.
Kemudian transmisi kedua yang direncanakan PLN berasal dari PLTGB Bangkanai dibangun jaringan hingga ke Kubar. Alternatif lainnya membangun jaringan dari PLTU Buntok hingga ke Kubar. Saat ini sudah dalam proses pencarian jalur terbaik. Jaringan transmisi Bangkanai menuju Kubar akan melalui Muara Teweh yang mana PLTGB Bangkanai sedang mengadakan lelang dengan kapasitas 4 x70 megawatt dengan total 280 megawatt. Dari Bangkanai turun ke Muara Teweh,Buntok, dan sampai di Kubar. Jarak antara Buntok ke Kubar kurang lebih 90 kilometer lebih dekat dari pada Kota Bangun ke Kubar yang berjarak160 kilo meter.
Selain itu, mendatang akan lebih banyak pembangunan PLTU dan PLTG di wilayah Kalimantan stu sistem akan saling terintegrasi dari tengah, selatan maupun timur. Dengan program PLN tersebut Kubar akan menjadi daerah yang aman listrik. Namun proses ini baru berjalan2012-2015. Dalam waktu dekat juga PLN akan meninjau
ulang jalan dari Buntok keKubar melalui perkampungan Intu Lingau Kecamatan Nyuatan agar pembangunan transmisi ke Kubar dapat segera terealisasi. Sedangkan jaringan ke Kota Bangun sudah penandatanganan kontrak pembangunantahun 2013, perencanaan pembangunan Kota Bangun ke Kubar bisa dilaksanakan pada tahun 2014 dengan anggaran Rp 400 miliar. Selanjutnya penambahan 20 trafo untuk Kubar sudah dianggarkan PLN melalui pendanaan APBN, listrik pedesaan. Yang lebih penting, sekali lagi dukungan dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan pembangunan jaringan dan lokasi penempatan taransmisi/kawat listrik sangat diharapkan untuk kelancaran dan percepatan pembangunan. (hms10/waz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar