Senin, 05 September 2011

...Dermaga Melak Masih Tunggu Fasilitas...



MEREPOTKAN: Tingginya tangga di dermaga baru di Melak dikeluhkan karena mempersulit angkutan barang. Kaki penumpang pun dibuat capek mendaki jembatan ini.
SENDAWAR -  Dermaga Melak yang baru di Jalan A Yani, sekitar 500 meter dari dermaga yang lama sudah terpasang aliran listriknya. Namun  dermaga berkonstruksi beton bertulang besi baja ini, hingga berita in ditulis belum dapat digunakan penuh karena belum ada lampu penerang dermaga, tempat parkir kendaraan, dan jembatan untuk menaikturunkan sepeda motor.
Sejumlah buruh pelabuhan mengaku senang jika dermaga baru segera difungsikan, karena lebih bagus dan luas. Namun mereka mengeluhkan, tangga dermaga tinggi, sehingga menyulitkan mengangkut barang. “Dermaganya tinggi, jadi capek juga mengangkat barang. Selain itu, belum ada jalur angkut kendaraan,” kata Amin dan Saman, buruh dermaga Melak.
Kepala Bidang Perhubungan Sungai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kubar Henderman Supanji mengatakan, untuk memudahkan naik turun penumpang dan barang, pihaknya akan segera memindahkan dermaga terapung/ponton dari dermaga lama ke dermaga baru.
“Kita akan segera melakukan pemindahan jika memungkinkan. Sebab masih ada beberapa aspek teknis pendukung dermaga baru yang belum dilengkapi,” kata Henderman. Dia juga berjanji akan membeli lampu dan kap lampu agar pada malam hari menjadi terang sehingga memudahkan aktivitas penumpang.   Termasuk juga akan memindahkan jembatan untuk menaik turunkan sepeda motor ke dermaga baru.
Soal lahan parkir yang belum ada, Henderman menyebutkan, nantinya dermaga tersebut akan dilengkapi dengan lapangan parkir dengan luas 21 x 24 meter. Sehingga tidak menggunakan bahu jalan depan dermaga yang memang cukup sempit.
“Nantinya juga kami akan lakukan koordinasi dengan pihak terkait soal lalu lintas di jalan depan dermaga baru, sebab ruas jalan yang sempit berpotensi macet,” katanya.
Ditambahkan, Kepala Dermaga Melak Ady Darmo menyatakan, aktivitas dermaga secara administrasi sudah pindah, tapi ada beberapa hal yang menunda penggunaan dermaga baru.
“Kita tidak bisa semerta merta pindah. Ponton yang lama harus kita tarik ke dermaga baru agar dermaga makin luas. Tetapi belum ada  tugboat untuk menariknya,” terangnya.
Terpisah, Manager PT PLN (Persero) Ranting Melak Wawan Indra membantah biaya sambungan baru listrik mencapai Rp 7 jutaan.
“Tidak benar, yang benar itu bahwa biaya pasang baru sudah ada ketentuannya yaitu mengacu pada Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun 2010. Sesuai TDL 2010, pelanggan menyetor biaya sambungan Rp 750/ Volt Ampere (VA). Besar daya sambungan listrik di dermaga baru sesuai permintaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika  hanya 450 Volt Ampere (VA). Sehingga total biaya yang disetorkan Rp 337.500 ke PLN untuk biaya sambungan,” kata Wawan.
Ia melanjutkan, mekanisme penyambungan listrik ke dermaga Melak, tidak dibenarkan memindahkan meteran dari dermaga lama ke dermaga baru. Artinya, data pelanggan dermaga Melak yang lama ditutup, kemudian pihak Dishubkominfo  mengajukan permohonan pasang baru untuk dermaga yang baru.
Ditambahkan, PLN hanya bertugas memasangkan meteran saja. Selanjutnya pihak kontraktor listrik yang memasang instalasi listrik dari meteran ke pelanggan, yang besar biaya instalasi listrik tersebut di luar kewenangan PLN.
Henderman  membenarkan, total biaya sambungan baru yang disetorkan ke PLN ranting Melak Rp 337.500. Sedangkan untuk biaya keseluruhan Rp 5 juta yang dibayarkan ke kontraktor listrik, ini setelah pihaknya melakukan negosiasi dengan kontraktor.
“Biaya instalasi dari kontraktor tadinya Rp 7 juta, tetapi turun menjadi Rp 5 juta. Sedangkan biaya sambungan baru dari PLN hanya Rp 337,500. Akhirnya kami usahakan biaya tersebut. Sekarang meteran sudah dipasang dan listrik sudah tersambung,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar