Kamis, 27 Oktober 2011

Pemkab-Pemprov Gelar Pelatihan Pencegahan Bencana Koordinasi Harus Kuat

ANTISIPASI DINI: Para peserta mengikuti dengan serius pelatihan pencegahan bencana.
SENDAWAR - Maraknya kasus kebakaran di Kubar menjadi perhatian Pemkab Kubar dan Pemprov Kaltim dengan menggelar pelatihan berbasis masyarakat terhadap bencana. Kegiatan ini diikuti 30 peserta dari dinas terkait, kecamatan, dan kampung. Kegiatan berlangsung tiga hari, mulai 26 sampai 28 Oktober 2011 di Ruang Diklat Lantai 3 Kantor Bupati Kubar.
Pelatihan yang mencakup teori dan praktek itu mengenalkan tentang berbagai bencana, cara mengatasi bencana dalam kriteria nasional, manajemen bencana, masyarakat melalui tim di kabupaten, kecamatan, dan pedesaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Frederik Bid saat pembukaan pelatihan mengatakan, pencegahan dan penanggulangan bencara tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007.  “Berdasarkan UU itu, setiap manusia harus dilindungi, masyarakat turut dalam pencegahan penanggulangan, pemerintah dan pemerintah daerah penanggung jawab atas penyelenggaraan penanggulangan bencana,” katanya.
“Pelatihan ini penting, mengingat Indonesia negara yang luas dan sering terjadi bencana hingga di dunia internasional Indonesia dianggap laboratorium bencana,” terang mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kubar ini. Berbagai bencana katanya, memang sering terjadi, seperti gempa di Jogjakarta, Tsunami di Aceh, dan konflik yang kerap terjadi.
Yang juga penting dari pelatihan ini katanya, tercipta koordinasi melalui BPBD. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang menata ulang lingkungan pasca-bencana, TNI dan Polri yang telah terbiasa dalam hal ini dengan membantu penanganan bencana, tim kesehatan membantu korban, hingga penataan lingkungan dan listrik.
Bupati Kubar Ismail Thomas melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Setkab Kubar Drs Abed Nego mengatakan, Kubar sering terkena bencana yang besar maupun kecil akan menimbulkan keresahan di masyarakat, dari segi harta dan korban jiwa. “Dituntut waspada terhadap kemungkinan timbulnya bencana,” katanya.
Ia mengimbau, agar pelatihan ini dapat diikuti dengan serius dan agar dapat dipahami dan disosialisasikan ke segenap masyarakat sehingga dapat dilakukan kerja sama dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Dibutuhkan peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam pelatihan ini serta secara berkesinambungan. Selain bersifat teknis, juga diperlukan upaya terus-menerus meningkatkan kesadaran dan pentingnya menjaga lingkungan. “Musibah seringkali terjadi akibat kurang pedulinya terhadap lingkungan,” ujarnya. Ia mengatakan, dengan melestarikan alam dan lingkungan berarti turut aktif dalam menjadikan terwujudnya Kubar yang masyarakatnya semakin cerdas, sehat, produktif dan sejahtera berbasiskan ekonomi kemasyarakatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar