Bupati Kubar Ismail Thomas memberikan apresiasi terhadap kegiatan Grebeg
Suro yang dilaksanakan warga keturunan Jawa. Kegiatan yang patut
dilestarikan ini, meskipun baru pertama kali digelar, merupakan warisan
budaya yang berharga.
“Ini juga menambah aset budaya kita,” kata Bupati Kubar Ismail Thomas,
di acara ramah tamah puncak acara Grebeg Suro di gedung Aji Tulur
Jejangkat (ATJ) Sekretariat Kabupaten, Jumat (2/12).
Lebih lanjut dikatakan bupati, tonggak sejarah kemajuan ini berkaitan
dengan pilar berbangsa dan bernegara dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Ada beberapa elemen yang terdiri dari
Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang- Undang Dasar 1945 dan Wawasan
Kebangsaan. “Yakni keragaman budaya bukan untuk memisahkan kita
tetapi, malah menyatukan kita,” katanya.
Peringatan seperti ini, sambung bupati, merupakan kearifan adat budaya
yang diperingati setiap tahun, yang tentunya tidak didapat di
negara-negara lain. “Peringatan ini memiliki banyak makna, selain
kekayaan khasanah budaya bangsa, juga menghargai hasil sumber alam dan
juga menghargai budaya nenek moyang. Sehingga bisa diwariskan pada
generasi muda, “ terangnya.
Manfaat peringatan ini katanya, juga memberikan makna seperti
kemakmuran, harapan, aura kedamaian, dan keselamatan. Juga termasuk
dalam misi Kubar, yakni membangun Kubar yang lestari. Baik alam maupun
budayanya yang terdiri adat – istiadat baik seni adat, seni musik dan
seni ukir dan merupakan simbol masyarakat yang berbudaya. Bupati
berharap kegiatan seperti ini bisa diprogramkan.
Hadir Wakil Bupati Kubar Didik Effendi, Kapolres Kubar AKBP RY
Wihastono Yoga Pranoto, Kasdim 0912/Kubar Mayor Inf Christian TDS serta
pengurus DPD Ikapakarti, dan warga keturunan Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar