Rabu, 06 Juli 2011

135 Eks Honorer Ikuti Diklat Pra-jabatan CPNS

Sebanyak 135 pegawai mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) pra-jabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan I dan II eks honorer dan Golongan III formasi umum di gedung Pertemuan Umum Melak, Senin (4/7) kemarin. Mereka dari tenaga kesehatan 7 orang, dan tenaga administrasi 93 orang. Sedangkan golongan III sebanyak 35 peserta formasi umum, terdiri dari 1 guru dan 34 tenaga administrasi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kubar Drs Yohanes Kinam R mengatakan, diklat pra-jabatan ini digelar 19 hari (mulai 4 sampai 22 Juli). Mereka dipandu tenaga widyaiswara dari Badan Diklat Kaltim bersama pejabat struktural di jajaran BKD Kubar beserta Koramil Melak. Pembukaan diklat dilakukan Asisten III Setkab Kubar Abed Nego.
Dalam sambutan tertulis Bupati Kubar Ismail Thomas yang dibacakan Asisten III Abed Nego menyebutkan, PNS sebagai abdi negara dan masyarakat serta aparatur pemerintah harus profesional, jujur, adil, dan merata dalam melayani masyarakat. Selain itu aktif membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, perilaku sosial yang baik dan netral dalam melaksanakan tugas negara.
Secara garis besar diklat pra-jabatan merupakan wahana membentuk sosok PNS yang setia dan taat pada negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, memiliki moral yang baik serta profesional sebagai pelayan publik yang dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Selain membentuk staf profesional dan berdisiplin tinggi, diklat pra-jabatan juga untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Jadi, sasaran diklat adalah terwujudnya CPNS yang memiliki kompetensi untuk diangkat menjadi PNS,” tutur Bupati.
Pembekalan materi dan pembelajaran disiplin baik dalam mentaati jam kerja, pelaksanaan tugas, berpakaian dan sebagainya, hendaknya dijadikan landasan dan pedoman serta modal dasar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai abdi negara dan masyarakat. “Dalam era globalisasi, dorongan dan tuntutan masyarakat selalu berkembang ke arah pelayanan yang lebih baik, transparan, dan akuntabel,” katanya.
Menambahkan sambutan Bupati, Abed Nego mengatakan, sebagai PNS akan ada sistem yang mengatur cara kerja serta bertutur sapa. “Seperti diklat ini, mau tidak mau, suka tidak suka harus menggunakan pakaian atasan putih dan bawah hitam. Ini untuk melatih diri dan mempersiapkan diri setelah benar-benar menjadi PNS,” jelasnya.
Ia berharap, selesai mengikuti diklat ini ada perubahan sikap dan pola pikir yang lebih baik. “Saat era globalisasi seperti saat ini, kita tidak bisa menutup diri dari perkembangan dari luar, apabila tidak mengikuti dinamika, kita akan digilas atau dilanggar oleh perubahan yang begitu cepat,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar