Sabtu, 16 Juli 2011

Longsor di Penyinggahan, 12 Rumah Rusak

Kemarau memunculkan  bencana longsor yang menimpa  12 rumah di bibir Sungai Mahakam, di Kampung Tanjung Haur, Kecamatan Penyinggahan, Senin (11/7) sekitar pukul 06.00 Wita. Tidak ada  korban jiwa, kecuali beberapa dapur rumah warga yang rusak.
Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi bersama Dandim 0912/Kubar Letkol Kav M Zulkifli, Kepala Dinas Kesehatan Zulkarnain SE MKes, dan Kabag Humas Setkab Kubar Drs Saiful Bahri MM meninjau langsung korban longsor, Rabu (13/7). Camat Penyinggahan M Mas’ud N Ssos juga hadir  beserta sejumlah warga dan petinggi Tanjung, Haur Heriyanto..
Menurut Haur Heriyanto, selain 12 rumah yang bagian belakangnya longsor,  3 rumah lagi rawan karena tanahnya sudah retak. “Jadi kalau ditotal jumlah keseluruhan 15 rumah dari 19 kepala keluarga. Kalau dihitung kerugian tiap rumah kurang lebih Rp 15 juta,” kata Heriyanto.
Syahrani, salah seorang korban longsor menceritakan, longsor ini sempat mengagetkan warga yang masih tidur. “Proses longsor pun tidak cepat, ketika mendengar sesuatu di belakang rumah, dan melihat ke dapur, saya baru tahu tanahnya makin turun perlahan-lahan ke arah Sungai Mahakam,” jelas Syahrani yang juga Ketua LPM Kampung Tanjung Haur. Dugaan longsor inipun, ditandai bunyi retaknya tanah di bagian dapur rumah sekitar pukul 03.00 wita. Namun belum muncul kecurigaan, karena tidak ada hujan.
Tapi  potensi longsor memang tinggi katanya, karena jika kemarau seperti saat ini tanah mulai retak. Ini akibat kondisi tanah yang berada di bibir Sungai Mahakam labil, tanahnya bercampur antara pasir dan tanah liat. “Longsor ini sebenarnya sudah kedua kalinya. Pertama pada tahun 2000. Tapi tidak separah sekarang,” katanya.Dia mengatakan, niat warga untuk membangun rumah di daratan sudah ada. Namun yang menjadi persoalan akan menyulitkan warga untuk mengambil air.
Wabup Kubar Didik Effendi berharap, agar penghuni rumah tersebut dapat mengungsi ketempat keluarga untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan. “Kejadian alam seperti ini  menjadi perhatian pemkab. Kami akan  membantul melalui APBD. Selain itu akan berusaha mencari bantuan dari provinsi,” ujar Didik. Dia juga berharap masyarakat di daerah rawan tersebut apabila telah memiliki dana, agar  pindah ketempat yang lebih aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar