Sabtu, 16 Juli 2011

Dermaga Melak Rawan Ambruk


SEGERA DIMANFAATKAN: Dishubkomindo berharap Dermaga Melak yang baru dibangun Pemprov Kaltim sekitar 500 meter dari dermaga yang rusak, segera digunakan.
SENDAWAR – Pelabuhan Melak yang digunakan saat ini  tidak laik lagi untuk aktivitas penumpang dan bongkar muat barang. Ini karena beberapa bagian dermaga dan kantor sudah rusak dan terancam roboh. Dermaga ini juga tidak cukup luas, sehingga kapal terkadang tidak dapat merapat secara sempurna, yang berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.
Hal  ini diungkapkan Kepala Bidang Perhubungan Sungai pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kubar Henderman Supanji, Selasa (12/7).  Ia mengakui, ad beberapa bagian yang rusak seperti jembatan menuju dermaga yang hampir roboh. “Bahkan pegawai pos Dinas Perhubungan Kubar yang bertugas disitu juga khawatir  suatu saat dermaga  roboh, apalagi bila terkena angin kencang,” katanya.
Ia mengatakan,  aktivitas bongkar muat barang dan penumpang juga menjadi terganggu, sebab dermaga  sekarang tidak laik. Juga terlalu dekat ke rumah rakit penduduk sehingga kapal tidak bisa merapat. Pihaknya mengaku sedang mengupayakan penggunaan dermaga baru yang merupakan proyek Pemprov, tidak jauh dari dermaga saat ini.
“Kami akan  kami akan mengirimkan surat permohonan izin penggunaan dermaga baru tersebut ke provinsi, dengan menyertakan bukti-bukti foto dokumentasi detil dermaga Melak yang rusak dan tidak laik pakai,” katanya.
Proyek  itu terhenti sejak 2010 lalu hingga sekarang. Akibatnya, karena dibiarkan begitu saja, beberapa bagian dermaga itu sudah berkarat, padahal belum digunakan. “Besi penyangga bahkan ada yang hilang, kemudian ruang tunggunya juga tak terawat dan kusam,” terangnya.
Dermaga tersebut dikerjakan sejak tahun 2009 dan selesai  pada  2010. Menurut dia, karena dermaga baru sudah ada, maka biaya pemeliharaan dermaga lama tidak dikucurkan pemerintah provinsi. “Jadi karena sudah ada yang baru, mereka tidak memberikan biaya operasional,” tuturnya.
Lalu bagaimana kelayakan dermaga baru tersebut? Menurut Henderman, dermaga itu  sudah dapat digunakan untuk aktivitas bongkar muat penumpang dan barang. Sebab sudah ada ruang tunggu, pos jaga, dan yang utama dermaga dari ponton yang luas sehingga bisa menampung banyak orang.
Sedangkan dermaga yang lama nantinya akan ditarik sejajar dengan ponton di dermaga baru, sehingga nanti tempat berpijak penumpang dan barang menjadi semakin luas. “Untuk rumah rakit di sekitar dermaga, akan diminta untuk pindah ke lokasi dermaga lama karena lokasi tersebut akan kita bongkar. Sehingga pinggir sungai kosong dan masyarakat rumah rakitnya dipindah tadi bisa menempati itu,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan ada laporan bahwa ketika kapal akan berlabuh, ada penumpang yang terjatuh dikarenakan kondisi dermaga yang tidak laik Kondisi ini juga membuat  masyarakat  Melak minta pelabuhan segera dipindahkan ke dermaga yang baru.
“Harapan kita mudah-mudahan provinsi mengizinkan, walaupun kami menyadari bahwa itupun ada  tahapan kelanjutannya,” harapnya.
Beberapa masyarakat berpendapat positif dengan dipindahkannya dermaga yang lama ke dermaga yang baru. Amat, seorang ABK  setuju bila dermaga yang lama dipindahkan ke dermaga yang baru, agar para penumpang tidak khawatir bila naik dan turun pelabuhan dan kapal. Jembatan  di dermaga lama kondisinya tidak nyaman.
Pendapat senada diungkapkan Ani penumpang kapal Feri, ia setuju bila dermaga lama dipindah ke dermaga baru. Dermaga lama kondisinya sangat mengkhawatirkan, dan ruang tunggunya hampir dibilang tidak ada, tidak ada atap atau tempat duduk untuk bernaung agar terhindar dari panas dan hujan. “Saya rasa tidak apa-apa bila dermaga dipindahkan karena  lokasi dermaga baru tidak begitu jauh dari dermaga lama,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar