Kamis, 21 Juli 2011

Anggota DPRD Soroti Susi Air

Subsidi penerbangan pesawat Susi Air melayani tujuan Samarinda dan Balikpapan ke Kutai Barat (Kubar) dan sebaliknya menuai sorotan. Datangnya dari anggota DPRD Kubar Filemontris Offiq yang menyebutkan, penumpangnya justru banyak para pengusaha luar daerah.
“Saya tidak melihat ada orang sakit atau warga tak mampu yang menumpang di pesawat Susi Air. Tapi banyak pengusaha luar Kubar, bahkan ada yang punya paspor,”  ungkap Lemon panggilan Filemontris Offiq, Selasa (19/7) kemarin.
Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini meminta pihak terkait untuk menertibkan penumpang yang menggunakan pesawat yang sudah disubsidi pemerintah. Dia meminta, jangan sampai penerbangan ini hanya menjadi alasan warga tak mampu, namun realisasinya untuk kepentingan pihak tertentu. Dia menegaskan, segera pihak terkait bertindak, sebelum semua elemen masyarakat Kubar mengambil sikap.
Dia mengakui, awalnya penerbangan Susi Air ini berjalan prosedural yang mengutamakan warga tak mampu dan sakit. Tapi dalam perkembangannya sudah berbeda.  “Ini jangan dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya.  Terpisah, Kepala Bandara Udara Melak, Kubar, Suparno, membantah jika ada pengusaha luar yang diutamakan menumpang di pesawat Susi Air.
“Karena setiap ada jadwal penerbangan Susi Air, anak buah saya selalu mengawasinya,” ujar Suparno yang dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin.
Menanggapi sorotan ada pengusaha luar jadi penumpang Susi Air, Suparno juga tidak membantah. Menurut dia, penumpang Susi Air yang memang bersubsidi itu diutamakan kepada warga perbatasan yang sakit, tidak mampu, dan pejabat yang mendapat tugas.
“Namun boleh saja pengusaha sekalipun menumpang ketika benar-benar saat itu jumlah penumpang warga tak mampu atau sakit kurang atau kosong,” katanya sembari menyebutkan, pesawat Susi Air menyediakan 9 tempat duduk.
Selama ini, tambah Suparno, pihaknya belum pernah mengutamakan kalangan pengusaha dan mengalahkan warga tidak mampu atau sakit sebagai penumpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar